Di era teknologi yang semakin
canggih saat ini, manusia hampir tidak bisa terlepas dari internet.
Banyak hal yang dapat dilakukan melalui jaringan internet, mulai
dari berkomunikasi, mencari informasi, hingga berbelanja. Internet
memungkinkan manusia dapat mengakses semuanya hanya dengan segenggam ponsel dan
gerakan jari saja. Dalam hal komunikasi, jarak tidak lagi menjadi penghalang
karna kita dapat berkomunikasi dengan keluarga atau teman melalui platform
chatting . Lalu bayangkan bagaimana seandainya kita tidak hanya dapat
berkomunikasi dengan sesama manusia tetapi juga dapat berkomunikasi dengan
benda-benda elektronik ?
Dan saat ini kita tidak perlu lagi
membayangkan hal tersebut karena teknologi canggih tersebut benar-benar sudah
ada dan tersebar di dunia termasuk di Indonesia. Ya, itulah Internet of
Things.
Internet of Things merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk
memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara
terus-menerus. Tidak hanya smartphone/ komputer yang dapat terkoneksi dengan
internet tetapi juga berbagai macam benda nyata juga dapat terkoneksi dengan
internet seperti mobil, tv, wearable, mesin industri dan lain-lain. Adapun
kemampuannya seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya. Secara
singkat Internet of Things bisa dibilang adalah di mana
benda-benda di sekitar kita dapat berkomunikasi antara satu sama lain melalui
sebuah jaringan seperti internet, tersambung ke jaringan lokal dan global
melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif.
Istilah Internet of Things sendiri
awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999. Kemudian istilah ini
mulai terkenal melalui Auto-ID Center yang berada di MIT. Konsep dari Internet
of Things ini sendiri memanfaatkan sebuah argumentasi pemrograman yang
setiap perintah argumennya ini akan menghasilkan interaksi antara benda satu
dengan benda lainnya yang akan terhubung secara otomatis dalam berbagai jarak.
Nantinya internet yang akan menjadi penghubung utama dalam interaksi benda yang
sedang terhubung dan manusia hanya berperan sebagai pengatur serta pengawas
perangkat Internet of Things secara langsung.
Salah satu wujud dari Intenet
of Things yang ajap kali disebutkan, adalah sistem RFID
(radio-frequency identification) yang menjadi komponen dipersyaratkan.
Jika semua benda, mahluk maupun insan dalam kehidupan sehari-hari dapat
diidentifikasi secara elektronik, maka mereka bisa dikelola dan diinventarisasi
oleh komputer.
Dibawah ini
merupakan contoh RFID yang ditempelkan pada sepatu untuk mendeteksi
pelari di garis finish.
Manfaat Internet of Things
Banyak manfaat yang didapatkan dari Internet of Things. Salah
satunya pekerjaan yang kita lakukan menjadi lebih cepat, mudah dan efisien.
Beberapa manfaat Internet of Things yang sudah di
implementasikan.
1. Traffic & Transport System
Banyak yang sudah tahu bahwa setiap lampu merah di jalan raya
memiliki cctv terkoneksi secara real-time ke sebuah data center. Contohnya NTMC
milik Kepolisian RI. Tapi bayangkan jika data hasil rekaman cctv bisa diolah
secara otomatis oleh sebuah server yang mampu memprediksi traffic di jalan raya
termasuk membuat pengalihan jalan otomatis jika terjadi sesuatu, dan memiliki
sistem cepat tanggap apabila ada kecelakaan atau tindak kejahatan yang terjadi.
Hal tersebut memudahkan pihak-pihak terkait agar lebih mudah untuk
menjangkaunya.
2. School System
Sudah banyak sekali sekolah sekolah yang menerapkan e-learning
untuk siswanya. Namun untuk era digital seperti ini hal tersebut tidak akan
cukup untuk meningkatkan produktifitas siswa dan guru nya. Coba bayangkan,
penjadwalan otomatis mata pelajaran disekolah, sistem akademik yang terkoneksi
ke jaringan sehingga laporan hasil belajar siswa dapat dilihat dari rumah
dengan mobile device. Bahkan IoT di bidang pendidikan dapat membantu siswa
mengurangi beban bawaanya dengan hanya membawa device yang mampu untuk
mencukupi modul pelajaran.
3. Health System
Di bidang kesehatan, IoT mampu untuk menghubungkan dokter dan
pasien untuk berkonsultasi dari jarak yang jauh. Disisi lain, sudah banyak
wearable device seperti smart watch yang mampu mebaca detak jantung si pengguna
sepanjang aktivitas si pengguna tersebut. Bahkan jam pintar tersebut bisa
melaporkan rekam medis seperti detak jantung dan kadar gula ke sebuah data
center yang kemudian di olah dan bisa memberikan saran-saran tertentu untuk
pengguna agar bisa lebih menjaga kesehatanya.
Dampak Internet of Things
Dampak besar Internet of Things akan terasa pada
besarnya data yang dihasilkan pada perangkat tersebut. Bayangkan betapa
besarnya informasi personal yang disimpan dan di analisa oleh milyaran
perangkat. Itulah yang disebut dengan big data yang menimbulkan masalah
keamanan.
Implementasi keamanan untuk Internet of Things terbilang
mahal karena harus melalui tiga lapis: fisik, jaringan dan data. Fisik artinya
sebuah perangkat yang memiliki keamanan seperti kunci, seandainya dicuri atau
hilang, adapun keamanan jaringan dapat dilakukan melalui Virtual
Private Network (VPN) atau bentuk enkripsi lainnya.
Kemanan paling rentan adalah keamanan dari data itu sendiri.
Ketika tersimpan secara local di dalam perangkat data (data at rest) dan ketika
data tersebut dikirim ke perangkat lain (data on the move) harus tetap di
enkripsi supaya terhindar dari peretas atau hacker.
Internet of Things sangat bersinggungan dengan cloud computing. Tentu
saja dapat menyimpan semua data itu di home storage di rumah. Disinilah
keunggulan dari cloud computing, karena itu para analis
menilai bahwa Internet of Things adalah perpaduan yang
sempurna.
- Gartner mengatakan bahwa instalasi IoT akan tumbuh sampai 26 Milyar unit
di tahun 2020, dan akan menghasilkan pendapatan tambahan melebihi USD 300
Milyar, sebagian besar di layanan. Hal ini akan berdampak terhadap value
add ekonomi global sebesar USD 1.9 Triliun.
- IDC memprediksikan bahwa bisnis IoT
akan mencapai USD 7.1 Triliun pada tahun 2020.
- McKinsey Global Institute menyebutkan
bahwa potensi ekonomi IoT mencapai USD 2.7 Triliun sampai USD 6.2 Triliun
pertahun di tahun 2025 (McKinsey Global Institute, Disruptive
technologies: Advances that will transform life, business, and the global
economy, May 2013.
- Berdasarkan penelitian ABI Research, pada tahun 2020 diperkirakan akan terdapat lebih dari 30 miliar perangkat yang terhubung secara nirkabel melalui Internet of Things.
Teknologi
terbaru berbasis IoT
·
Samsung : Family Hub Refrigerator
Kuala Lumpur – Tema
besar Samsung Forum 2016, Sync With Real Life, diterjemahkan Samsung melalui
serangkaian produk teknologi yang dipamerkannya pada (01/02).“Kami senang
karena dapat memperkenalkan produk dan layanan yang akan merevolusi kehidupan
yang lebih pintar dan membawa teknologi IoT ke kehidupan konsumer sehari hari,”
jelas Yong Sung Jeon, President&CEO, Samsung Electronic Shouteast Asia
& Oceania.
Dalam gelarannya kali
ini, Samsung membawa home appliance, SUHD TV, wearable device, dan perangkat
enterprise yang hampir kesemuanya bisa terhubung ke internet. Samsung
bahkan membuat integrated system yang memungkinkan satu perangkat dengan
perangkat lainnya saling terhubung.
Sebut saja Family Hub
Refrigerator. Kulkas pintar dua pintu (side by side) ini, hadir dengan
monitor layar sentuh yang memungkinkannya untuk berinteraksi dengan pemiliknya. Pengguna
bahkan bisa menjadikan monitor kulkas sebagai family bulletin, untuk saling
mengecek jadwal anggota keluarga atau sekadar meninggalkan pesan untuk anggota
keluarga lainnya.
Kulkas pintar Samsung
ini bahkan dilengkapi kamera di dalamnya. Sehingga memungkinkan penggunanya
untuk men-cek isi kulkas, kapan dan dimana saja. Dan sesuai dengan namanya,
Family Hub Refrigerator bisa dijadikan sebagai hub untuk me-manage semua
perangkat rumah yang terkoneksi. Mulai dari pintu, lampu, ac, tv, hingga mesin
cuci.Untuk ruang keluarga, Samsung hadirkan SUHD TV KS9000 yang hadir dengan teknologi Quantum Dot untuk menghasilkan range warna yang lebih natural dan kaya. Seri TV premium Samsung ini juga menawarkan tingkat brightness yang lebih tinggi (1000nit) lengkap dengan fasilitas HDR.
SUHD TV generasi terbaru Samsung juga hadir dengan layar curve dan fitur smart TV berbasis Tizen yang tidak hanya bisa terhubung ke dunia maya tapi juga ke smartphone melalui aplikasi smart view.
Tak kalah menariknya adalah mesin cuci Add Wash WW8500K yang memungkinkan pengguna untuk menambah cucian di sela-sela proses mencuci tengah berlangsung. Mesin cuci ini juga dilengkapi smart control untuk terhubung ke perangkat lain. Sehingga memungkinkan pengguna untuk mengontrol mesin cuci dari jarak jauh.
· XL : Aplikasi Yubox, Savvy Smarthome dan Smartcity
Diposkan.com – Iot (Internet of Things) sudah mulai dikenalkan di Indonesia.
Tidak lagi dipandang sebagi konsep masa depan, Para operator sudah mulai
menyentuh ranah IoT dengan memperkenalkan sejumlah layanan yang berhubungan
dengan IoT.
Misalnya saja PT XL Axiata Tbk, XL semakin serius mengembangkan
IoT tahun 2016 ini. Hal itu ditunjukan dengan mulai dihadirkannya Ekosistem
yang merujuk pada kemampuan menciptakan solusi atas kebutuhan industri dan
masyarakat.
Dilansir dari republika (7/4/2016) Rafael Jeffry A Sani, Vice
President Digital Services Business XL mengatakan bahwa layanan IoT yang muncul
sebagai solusi kini tengah menjadi tren di hampir semua sektor bisnis. “IoT telah
menggabungkan dunia fisik dengan dunia digital yang selanjutnya menawarkan
sejumlah peluang dan tantangan baru bagi kalangan bisnis, pemerintahan, dan
juga konsumen perorangan,” jelasnya.
Di tahun 2016 ini, XL telah menyiapkan Yubox yang kan menjadi
senjata untuk mempercepat hadirnya IoT di Indonesia.
Yubox menawarkan
kemampuan dalam menyediakan koneksi internet wifi yang memfokuskan diri pada
sistem transportasi bergerak. Mulai dari kereta, taksi, hingga bus kota. Tak
hanya itu, Yubox juga hadir dengan konten hiburan berupa musik, video, game, dan
aplikasi yang dapat diakses atau diunduh secara gratis. Saat ini, Yubox sedang
diuji coba pada sarana transportasi umum kereta api, bus, serta armada Grabcar
dari Grab Indonesia.
Kemudian, yang kan menjadi layanan kedua yang dipersiapkan XL
adalah Savvy Smarthome. Yaitu sebuah layanan yang merupakan solusi menghadirkan
kenyamanan dan keamanan pada rumah tinggal.
Layanan ini digunkan untuk mengawasi keadaan rumah dengan
mengandalkan sensor-sensor yang terintegrasi dengan aplikasi digital. Dengan
begitu, para penghuni akan semakin mudah memantau keadaan di rumah. Saat ini,
layanan inovatif ini sedang uji coba di Apartemen The Residence at Synthesis
Square dan akan dikembangkan juga untuk Apartemen Bassura City.
Tidak hanya sampai di situ, Selanjutnya, ada juga solusi
Smartcity. Solusi yang berupa platform ini menawarkan kemudahan bagi pemerintah
daerah dan warganya untuk mempermudah akses informasi seputar kebijakan
pemerintah dalam berbagai sektor. Seperti, kondisi kota, layanan publik,
termasuk juga upaya menggalang partisipasi publik dalam proses pembangunan
daerah. Menurut kabarnya yang berkembang, kini layanan tersebut tengah
dijalankan di Lombok, Balikpapan, Banjarmasin serta Yogyakarta.
Layanan IoT XL sudah merangkul sekitar 650 ribu pelanggan hingga
kuartal I 2016. Sebagian besar merupakan pelanggan dari kalangan bisnis,
terutama sektor otomotif, utility, finansial, dan perbankan.
Hari ini Internet of Things
menjadi fenomena yang menjamur memenuhi dunia teknologi, ilmuwan dan programer
berlomba-lomba mengembangkan teknologi berbasis IoT. Bahkan ada beberapa perusahaan
yang menyediakan berbagai macam program untuk membantu mengembangkan produk
berbasis IoT. Salah satu yang menyediakan program ini adalah Intel dengan IoT Developer Program dan
Microsoft dengan Windows Developer Program For IoT.
Fenomena IoT ini tidak hanya
dimanfaatkan di negara maju, Indonesia sebagai negara berkembang juga membuat
langkah bagus untuk memanfaatkan IoT di berbagai bidang. Salah satu pemanfaatan
IoT di Indonesia yaitu konsep Smart City yang pada tahun 2014 lalu di
implementasikan oleh kota Bandung. Smart City merupakan konsep sebuah kota
yang memiliki koneksi terintegrasi dalam berbagai bidang hingga memberikan
dampak praktis dan efisiensi dalam pengelolaan kota. Selain itu, pada
tahun 2015 lalu pemerintah telah memperkenalkan situs LAPOR, yaitu sebuah
aplikasi yang memungkinkan masyarakat untuk melakukan laporan tentang suatu isu
sosial langsung kepada presiden.
Lalu, apakah Indonesia sudah benar-benar siap menghadapi era Internet of Things?
Menurut Tony Seno Hartono
selaku National Technology Officer Microsoft Indonesia, pemrograman IoT
tidaklah sulit di sisi device dan banyak SDM lokal yang bisa melakukannya,
meskipun kebanyakan baru di tingkat hobi dan belum ditekuni secara profesional,
lanjutnya... “Infrastruktur yang kita miliki sebenarnya sudah cukup untuk
mendukung IoT. Karena tidak semua sensor IoT membutuhkan koneksi internet (atau
bahkan listrik) setiap waktu selama 24 jam. Semua itu tergantung penggunaannya
untuk apa.” -dailysocial.net
Critical Review
Berdasarkan penjelasan
tentang IoT yang sudah dibahas diatas, saya menyadari bahwa IoT memang
banyak memiliki manfaat untuk memudahkan segala aktifitas manusia. Tujuan IoT
sendiri yaitu agar suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan mudah, cepat dan
efisien. Terlepas dari segala hal positif yang di miliki IoT, IoT juga memiliki
sisi negatif yaitu mengenai keamanan data, karena IoT selalu terhubung dengan
sebuah jaringan yang sangat memungkinkan terjadinya peretasan data. Selain itu
teknologi IoT juga memerlukan biaya yang mahal untuk penerapannya.
Sebagai pengguna teknologi IoT, kita seharusnya menggunakan teknologi dengan benar dan dengan tujuan yang baik pula. Jangan sampai kecanggihan teknologi dijadikan peluang untuk melakukan kejahatan. Pengembang teknologi IoT juga harus lebih memperkuat sistem keamanan data pengguna agar tidak terjadi peretasan data.
Indonesia mungkin saat ini belum mampu mengimplementasikan
teknologi IoT secara keseluruhan di segala bidang dan semua wilayah di
Indonesia. Salah satu penghambatnya adalah jaringan Internet yang belum sampai
ke beberapa pelosok daerah serta biaya yang mahal, mengingat tidak semua
kemampuan ekonomi masyarakat Indonesia sama.
Karena itu pemanfaatan IoT secara lebih luas dan peningkatan penggunaan IoT yang sudah ada di Indonesia perlu
dukungan, baik dari pemerintah maupun swasta. Dengan demikian diharapkan
Indonesia dapat mempercepat tercapainya tujuan pembangunan nasional untuk
meningkatkan taraf hidup rakyatnya sekaligus mewujudkan indonesia menjadi
sebuah negara digital. Maju terus teknologi
Indonesia !!!
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar