Pages

Sabtu, 23 April 2016

Teknologi berbasis Internet of Things

Di era teknologi yang semakin canggih  saat ini, manusia hampir tidak bisa terlepas dari internet. Banyak hal yang dapat dilakukan melalui jaringan internet, mulai dari berkomunikasi, mencari informasi, hingga berbelanja. Internet memungkinkan manusia dapat mengakses semuanya hanya dengan segenggam ponsel dan gerakan jari saja. Dalam hal komunikasi, jarak tidak lagi menjadi penghalang karna kita dapat berkomunikasi dengan keluarga atau teman melalui platform chatting . Lalu bayangkan bagaimana seandainya kita tidak hanya dapat berkomunikasi dengan sesama manusia tetapi juga dapat berkomunikasi dengan benda-benda elektronik ?
Dan saat ini kita tidak perlu lagi membayangkan hal tersebut karena teknologi canggih tersebut benar-benar sudah ada dan tersebar di dunia termasuk di Indonesia. Ya, itulah Internet of Things.
Internet of Things merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Tidak hanya smartphone/ komputer yang dapat terkoneksi dengan internet tetapi juga berbagai macam benda nyata juga dapat terkoneksi dengan internet seperti mobil, tv, wearable, mesin industri dan lain-lain. Adapun kemampuannya seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya. Secara singkat Internet of Things bisa dibilang adalah di mana benda-benda di sekitar kita dapat berkomunikasi antara satu sama lain melalui sebuah jaringan seperti internet, tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif.
Istilah Internet of Things sendiri awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999. Kemudian istilah ini mulai terkenal melalui Auto-ID Center yang berada di MIT. Konsep dari Internet of Things ini sendiri memanfaatkan sebuah argumentasi pemrograman yang setiap perintah argumennya ini akan menghasilkan interaksi antara benda satu dengan benda lainnya yang akan terhubung secara otomatis dalam berbagai jarak. Nantinya internet yang akan menjadi penghubung utama dalam interaksi benda yang sedang terhubung dan manusia hanya berperan sebagai pengatur serta pengawas perangkat Internet of Things secara langsung.
 Salah satu wujud dari Intenet of Things yang ajap kali disebutkan, adalah sistem RFID (radio-frequency identification) yang menjadi komponen dipersyaratkan. Jika semua benda, mahluk maupun insan dalam kehidupan sehari-hari dapat diidentifikasi secara elektronik, maka mereka bisa dikelola dan diinventarisasi oleh komputer. 
Dibawah ini merupakan contoh RFID yang ditempelkan pada sepatu untuk mendeteksi pelari di garis finish. 









Manfaat Internet of Things
Banyak manfaat yang didapatkan dari Internet of Things. Salah satunya pekerjaan yang kita lakukan menjadi lebih cepat, mudah dan efisien. Beberapa manfaat Internet of Things yang sudah di implementasikan.
1. Traffic & Transport System
Banyak yang sudah tahu bahwa setiap lampu merah di jalan raya memiliki cctv terkoneksi secara real-time ke sebuah data center. Contohnya NTMC milik Kepolisian RI. Tapi bayangkan jika data hasil rekaman cctv bisa diolah secara otomatis oleh sebuah server yang mampu memprediksi traffic di jalan raya termasuk membuat pengalihan jalan otomatis jika terjadi sesuatu, dan memiliki sistem cepat tanggap apabila ada kecelakaan atau tindak kejahatan yang terjadi.  Hal tersebut memudahkan pihak-pihak terkait agar lebih mudah untuk menjangkaunya.
2. School System
Sudah banyak sekali sekolah sekolah yang menerapkan e-learning untuk siswanya. Namun untuk era digital seperti ini hal tersebut tidak akan cukup untuk meningkatkan produktifitas siswa dan guru nya. Coba bayangkan, penjadwalan otomatis mata pelajaran disekolah, sistem akademik yang terkoneksi ke jaringan sehingga laporan hasil belajar siswa dapat dilihat dari rumah dengan mobile device. Bahkan IoT di bidang pendidikan dapat membantu siswa mengurangi beban bawaanya dengan hanya membawa device yang mampu untuk mencukupi modul pelajaran.
3. Health System
Di bidang kesehatan, IoT mampu untuk menghubungkan dokter dan pasien untuk berkonsultasi dari jarak yang jauh. Disisi lain, sudah banyak wearable device seperti smart watch yang mampu mebaca detak jantung si pengguna sepanjang aktivitas si pengguna tersebut. Bahkan jam pintar tersebut bisa melaporkan rekam medis seperti detak jantung dan kadar gula ke sebuah data center yang kemudian di olah dan bisa memberikan saran-saran tertentu untuk pengguna  agar bisa lebih menjaga kesehatanya.

Dampak Internet of Things
Dampak besar Internet of Things akan terasa pada besarnya data yang dihasilkan pada perangkat tersebut. Bayangkan betapa besarnya informasi personal yang disimpan dan di analisa oleh milyaran perangkat. Itulah yang disebut dengan big data yang menimbulkan masalah keamanan.
Implementasi keamanan untuk Internet of Things terbilang mahal karena harus melalui tiga lapis: fisik, jaringan dan data. Fisik artinya sebuah perangkat yang memiliki keamanan seperti kunci, seandainya dicuri atau hilang, adapun keamanan jaringan dapat dilakukan melalui Virtual Private Network (VPN) atau bentuk enkripsi lainnya.
Kemanan paling rentan adalah keamanan dari data itu sendiri. Ketika tersimpan secara local di dalam perangkat data (data at rest) dan ketika data tersebut dikirim ke perangkat lain (data on the move) harus tetap di enkripsi supaya terhindar dari peretas atau hacker.
Internet of Things sangat bersinggungan dengan cloud computing. Tentu saja dapat menyimpan semua data itu di home storage di rumah. Disinilah keunggulan dari cloud computing, karena itu para analis menilai bahwa Internet of Things adalah perpaduan yang sempurna.

 Prediksi Bisnis IoT
  • Gartner mengatakan bahwa instalasi IoT akan tumbuh sampai 26 Milyar unit di tahun 2020, dan akan menghasilkan pendapatan tambahan melebihi USD 300 Milyar, sebagian besar di layanan. Hal ini akan berdampak terhadap value add ekonomi global sebesar USD 1.9 Triliun.
  • IDC memprediksikan bahwa bisnis IoT akan mencapai USD 7.1 Triliun pada tahun 2020.
  • McKinsey Global Institute menyebutkan bahwa potensi ekonomi IoT mencapai USD 2.7 Triliun sampai USD 6.2 Triliun pertahun di tahun 2025 (McKinsey Global Institute, Disruptive technologies: Advances that will transform life, business, and the global economy, May 2013.
  • Berdasarkan penelitian ABI Researchpada tahun 2020 diperkirakan akan terdapat lebih dari 30 miliar perangkat yang terhubung secara nirkabel melalui Internet of Things.

Teknologi terbaru berbasis IoT

·         Samsung : Family Hub Refrigerator
Kuala Lumpur – Tema besar Samsung Forum 2016, Sync With Real Life, diterjemahkan Samsung melalui serangkaian produk teknologi yang dipamerkannya pada (01/02).“Kami senang karena dapat memperkenalkan produk dan layanan yang akan merevolusi kehidupan yang lebih pintar dan membawa teknologi IoT ke kehidupan konsumer sehari hari,” jelas Yong Sung Jeon, President&CEO, Samsung Electronic Shouteast Asia & Oceania.
Dalam gelarannya kali ini, Samsung membawa home appliance, SUHD TV, wearable device, dan perangkat enterprise yang hampir kesemuanya bisa terhubung ke internet. Samsung bahkan membuat integrated system yang memungkinkan satu perangkat dengan perangkat lainnya saling terhubung.
Sebut saja Family Hub Refrigerator. Kulkas pintar dua pintu (side by side) ini, hadir dengan monitor layar sentuh yang memungkinkannya untuk berinteraksi dengan pemiliknya. Pengguna bahkan bisa menjadikan monitor kulkas sebagai family bulletin, untuk saling mengecek jadwal anggota keluarga atau sekadar meninggalkan pesan untuk anggota keluarga lainnya.
Kulkas pintar Samsung ini bahkan dilengkapi kamera di dalamnya. Sehingga memungkinkan penggunanya untuk men-cek isi kulkas, kapan dan dimana saja. Dan sesuai dengan namanya, Family Hub Refrigerator bisa dijadikan sebagai hub untuk me-manage semua perangkat rumah yang terkoneksi. Mulai dari pintu, lampu, ac, tv, hingga mesin cuci.

Untuk ruang keluarga, Samsung hadirkan SUHD TV KS9000 yang hadir dengan teknologi Quantum Dot untuk menghasilkan range warna yang lebih natural dan kaya. Seri TV premium Samsung ini juga menawarkan tingkat brightness yang lebih tinggi (1000nit) lengkap dengan fasilitas HDR.

SUHD TV generasi terbaru Samsung juga hadir dengan layar curve dan fitur smart TV berbasis Tizen yang tidak hanya bisa terhubung ke dunia maya tapi juga ke smartphone melalui aplikasi smart view. 

Tak kalah menariknya adalah mesin cuci Add Wash WW8500K yang memungkinkan pengguna untuk menambah cucian di sela-sela proses mencuci tengah berlangsung. Mesin cuci ini juga dilengkapi smart control untuk terhubung ke perangkat lain. Sehingga memungkinkan pengguna untuk mengontrol mesin cuci dari jarak jauh.
“Semua perangkat tersebut didesain Samsung untuk membuat Internet of Things menjadi lebih nyata. Sesuai dengan komitmen Samsung untuk terus mengembangkan produk-produk yang bisa membawa kebahagiaan bagi kehidupan manusia,” jelas Jo Semidang, Corporate Marketing Director, PT SEIN.




·         XL : Aplikasi Yubox, Savvy Smarthome dan Smartcity

Diposkan.com – Iot (Internet of Things) sudah mulai dikenalkan di Indonesia. Tidak lagi dipandang sebagi konsep masa depan, Para operator sudah mulai menyentuh ranah IoT dengan memperkenalkan sejumlah layanan yang berhubungan dengan IoT.
Misalnya saja PT XL Axiata Tbk, XL semakin serius mengembangkan IoT tahun 2016 ini. Hal itu ditunjukan dengan mulai dihadirkannya Ekosistem yang merujuk pada kemampuan menciptakan solusi atas kebutuhan industri dan masyarakat.
Dilansir dari republika (7/4/2016) Rafael Jeffry A Sani, Vice President Digital Services Business XL mengatakan bahwa layanan IoT yang muncul sebagai solusi kini tengah menjadi tren di hampir semua sektor bisnis. “IoT telah menggabungkan dunia fisik dengan dunia digital yang selanjutnya menawarkan sejumlah peluang dan tantangan baru bagi kalangan bisnis, pemerintahan, dan juga konsumen perorangan,” jelasnya.
Di tahun 2016 ini, XL telah menyiapkan Yubox yang kan menjadi senjata untuk mempercepat hadirnya IoT di Indonesia.
Yubox menawarkan kemampuan dalam menyediakan koneksi internet wifi yang memfokuskan diri pada sistem transportasi bergerak. Mulai dari kereta, taksi, hingga bus kota. Tak hanya itu, Yubox juga hadir dengan konten hiburan berupa musik, video, game, dan aplikasi yang dapat diakses atau diunduh secara gratis. Saat ini, Yubox sedang diuji coba pada sarana transportasi umum kereta api, bus, serta armada Grabcar dari Grab Indonesia.
Kemudian, yang kan menjadi layanan kedua yang dipersiapkan XL adalah Savvy Smarthome. Yaitu sebuah layanan yang merupakan solusi menghadirkan kenyamanan dan keamanan pada rumah tinggal.
Layanan ini digunkan untuk mengawasi keadaan rumah dengan mengandalkan sensor-sensor yang terintegrasi dengan aplikasi digital. Dengan begitu, para penghuni akan semakin mudah memantau keadaan di rumah. Saat ini, layanan inovatif ini sedang uji coba di Apartemen The Residence at Synthesis Square dan akan dikembangkan juga untuk Apartemen Bassura City.
Tidak hanya sampai di situ, Selanjutnya, ada juga solusi Smartcity. Solusi yang berupa platform ini menawarkan kemudahan bagi pemerintah daerah dan warganya untuk mempermudah akses informasi seputar kebijakan pemerintah dalam berbagai sektor. Seperti, kondisi kota, layanan publik, termasuk juga upaya menggalang partisipasi publik dalam proses pembangunan daerah. Menurut kabarnya yang berkembang, kini layanan tersebut tengah dijalankan di Lombok, Balikpapan, Banjarmasin serta Yogyakarta.
Layanan IoT XL sudah merangkul sekitar 650 ribu pelanggan hingga kuartal I 2016. Sebagian besar merupakan pelanggan dari kalangan bisnis, terutama sektor otomotif, utility, finansial, dan perbankan.


 Hari ini Internet of Things menjadi fenomena yang menjamur memenuhi dunia teknologi, ilmuwan dan programer berlomba-lomba mengembangkan teknologi berbasis IoT. Bahkan ada beberapa perusahaan yang menyediakan berbagai macam program untuk membantu mengembangkan produk berbasis IoT. Salah satu yang menyediakan program ini adalah Intel dengan IoT Developer Program dan Microsoft dengan Windows Developer Program For IoT.
Fenomena IoT ini tidak hanya dimanfaatkan di negara maju, Indonesia sebagai negara berkembang juga membuat langkah bagus untuk memanfaatkan IoT di berbagai bidang. Salah satu pemanfaatan IoT di Indonesia yaitu konsep Smart City yang pada tahun 2014 lalu di implementasikan oleh kota Bandung. Smart City merupakan konsep sebuah kota yang memiliki koneksi terintegrasi dalam berbagai bidang hingga memberikan dampak praktis dan efisiensi dalam pengelolaan kota. Selain itu, pada tahun 2015 lalu pemerintah telah memperkenalkan situs LAPOR, yaitu sebuah aplikasi yang memungkinkan masyarakat untuk melakukan laporan tentang suatu isu sosial langsung kepada presiden.
Lalu, apakah Indonesia sudah benar-benar siap menghadapi era Internet of Things?
Menurut Tony Seno Hartono selaku National Technology Officer Microsoft Indonesia, pemrograman IoT tidaklah sulit di sisi device dan banyak SDM lokal yang bisa melakukannya, meskipun kebanyakan baru di tingkat hobi dan belum ditekuni secara profesional, lanjutnya...  “Infrastruktur yang kita miliki sebenarnya sudah cukup untuk mendukung IoT. Karena tidak semua sensor IoT membutuhkan koneksi internet (atau bahkan listrik) setiap waktu selama 24 jam. Semua itu tergantung penggunaannya untuk apa.” -dailysocial.net

Critical Review
Berdasarkan  penjelasan tentang IoT yang sudah dibahas diatas, saya menyadari bahwa IoT memang  banyak memiliki manfaat untuk memudahkan segala aktifitas manusia. Tujuan IoT sendiri yaitu agar suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan mudah, cepat dan efisien. Terlepas dari segala hal positif yang di miliki IoT, IoT juga memiliki sisi negatif yaitu mengenai keamanan data, karena IoT selalu terhubung dengan sebuah jaringan yang sangat memungkinkan terjadinya peretasan data. Selain itu teknologi IoT juga memerlukan biaya yang mahal untuk penerapannya. 
Sebagai pengguna teknologi IoT, kita seharusnya menggunakan teknologi dengan benar dan dengan tujuan yang baik pula. Jangan sampai kecanggihan teknologi dijadikan peluang untuk melakukan kejahatan. Pengembang teknologi IoT juga harus lebih memperkuat sistem keamanan data pengguna agar tidak terjadi peretasan data.
Indonesia mungkin saat ini belum mampu mengimplementasikan teknologi IoT secara keseluruhan di segala bidang dan semua wilayah di Indonesia. Salah satu penghambatnya adalah jaringan Internet yang belum sampai ke beberapa pelosok daerah serta biaya yang mahal, mengingat tidak semua kemampuan ekonomi masyarakat Indonesia sama.
Karena itu pemanfaatan IoT secara lebih luas dan peningkatan penggunaan IoT yang sudah ada di Indonesia perlu dukungan, baik dari pemerintah maupun swasta. Dengan demikian diharapkan Indonesia dapat mempercepat tercapainya tujuan pembangunan nasional untuk meningkatkan taraf hidup rakyatnya sekaligus mewujudkan indonesia menjadi sebuah negara digital. Maju terus teknologi Indonesia !!!

Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Sample Text

 
Blogger Templates